Genrasi Google Mati Otak
Maleslihat.Com - Ilmuwan terkemuka Inggris, Trevor Baylis, memperingatkan generasi Google yang bergantung pada internet berada dalam bahaya, menjadi "mati otak". Ia mengatakan anak-anak kehilangan kreativitas dan keterampilan praktis karena menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
Pria berusia 75 tahun itu mengatakan ia takut orang-orang muda tidak dapat membuat sesuatu dengan tangan mereka. Namun, dia mengatakan bahwa anak-anak bisa menemukan kembali keterampilan penting jika di sekolah menggunakan mainan praktis.
Baylis mengatakan, "anak-anak sudah harus diajarkan tidak tergantung kepada telepon genggam. Mereka yang bergantung pada pencarian Google menjadi mati otak karena ketergantungan terhadap internet. Google sudah menjadi semacam candu. Banyak anak-anak tidak akan mampu melakukan hal-hal dengan cara kuno."
Baylis mengingatkan kepada generasi masa kini merujuk pengalamannya, bahwa kariernya memiliki akar di dunia yang sangat berbeda di mana ia dibesarkan. Ia mengatakan sekitar lima atau enam tahun ketika mulai menciptakan perangkat. "Selama perang, ketika aku tidak di sekolah, aku pergi keluar dan mengumpulkan sampah," kata Baylis.
Selanjutnya, Baylis mengisahkan hidupnya semasa kanak-kanak. "Suatu hari aku keluar rumah di lingkungan di mana aku dibesarkan di Southall, Middlesex. Ada seorang wanita berkata, Saya punya kotak barang untuk Anda Trev, Anda sebaiknya mendapatkan gerobak."
Trev, sapaan Baylis sewaktu kecil itu, kemudian mengambilnya. Dalam perjalanan pulang, ia tergelitik dan ternyata kotak barang itu bisa dirangkai menjadi satu set Meccano besar. "Jika saya ingin membuat sebuah mobil bermotor roda lima, maka saya bisa, atau truk forklift," katanya.
Penemu yang dianugerahi OBE pada tahun 1997 itu percaya bahwa tantangan sederhana di sekolah dengan menggunakan alat-alat seperti kit Meccano akan memberikan anak-anak keterampilan berharga. Dia mengatakan, "Dengan Meccano Anda bisa melakukan reproduksi sendiri, katakanlah, Sydney Harbour Bridge," ujarnya. Banyak penemuan Mr Baylis ini telah dipilih untuk menjadi peranti bagi penyandang cacat.
Category: Teknologi